INFO

Saat pertama Hendak Melakukan Installasi Windows ataupun Menginstall Windows
Usahakan Untuk Tidak Melewatkan Pengaturan "Bios"nya
Tujuannya agar System Dapat Booting sesuai Prosesnya.
Untuk Memasuki BIOS masing masing Produk Menyediakan Opsi yang berbeda-beda
yang sama adalah menekan tombol Pada Keyboard. Bedanya adalah pada perintah yang diberikan. misal dengan menekan tombol F2, DEL, Esc dll saat pertama kali Computer Menyala setelah detect seluruh perangkat dalam. contoh menu pada pengaturan bios adalah sebagai Berikut:


Standard CMOS (Complimentary Metal Oxide Semiconductor) Features
Pada bagian ini kita bisa mengubah tanggal dan waktu, media penyimpanan seperti harddisk, floppy disk, CD-ROM serta Video Graphic Adapter. Untuk format tanggal biasanya menggunakan format penulisan yaitu MM/DD/YY (MM=Bulan,DD=Tanggal,YY,Tahun).

Advanced BIOS Features

Pada bagian ini kita bisa mengatur boot device (prioritas boot drive), jika boot menggunakan CD maka pililah CDROM pada First boot device, jika komputer anda akan di boot dari harddisk maka aturlah pilihan Hard Disk pada First boot device, begitu juga dengan boot menggunakan disket (meskipun saat ini hampir tidak ada yang boot menggunakan disket).

Advanced Chpset Features
Pada bagian ini untuk mengatur besarnya ukuran kapasitas sebuah memori video grapic adapter (VGA).

Integrated Peripherals
Bagian ini untuk mengatur Enable atau Disable sebuah device yang terpasang pada mainboard seperti USB, Sound, Modem dan Ethernet.

Power Management Setup
Pada bagian ini sebaiknya tidak usah di utak-atik dan biarkan pada format defaultnya.

PnP/PCI Configurations
Pada bagian ini juga sama seperti pada Power Management Setup tidak usah di ubah settingan defaultnya.

PC Health Status
Pada bagian ini anda bisa mengatur Shutdown Temperaturnya saja. Apablia apabila derajat panasnya prosesor mencapai 70 o C/158 o F maka komputer akan secara otomatis melakukan shutdown.

Frequenscy/Voltage Control
Pada bagian ini untuk mengatur voltage yang dibutuhkan prosesor, pada bagian ini sebaiknya jangan di ataur apabilah belum memahami betul tentang kebutuhan voltage yang dibutuhkan prosesor yang terpasang pada main board.

Load Fail-Safe Defaults dan Load Otpimized Default
Pada bagian ini juga tidak usah diubah apa-apa kecuali anda ingin mengaturnya secara default dan bukan manual.

Set Password
Pada bagian ini untuk membuat sebuah password untuk melindungi settingan BIOS bagi orang lain yang tidak berkepentingan untuk mengubah settingan BIOS. Apabila anda lupa akan password yang sudah dibuat maka jalan terbaik adalah mereset BIOS setting dari mainboard.

Save & Exit Setup
Bagian ini adalah untuk menyimpan semua settingan yang sudah diatur pada BIOS dan keluar dari menu BIOS. Tekan Tombol F10 untuk menyimpan Pengaturan dan OK untuk mengakhirinya.

Exit Without Saving
Keluar dari jendela BIOS tanpa melakukan penyimpanan perubahan yang sudah dilakukan.




JEPANG
Koichi Endo (Chairman, Epson South & Southeast Asia)
Belum sebulan diperkenalkan di Indonesia, printer Epson Seri L100 dan L200, yang juga pernah dibahas Tabloid PCplus Online, ternyata sudah menggemparkan pasar Indonesia. Metoda infus tinta dengan memindahkan tangki kartrid ke luar badan printer yang diadopsi Epson dianggap sebagai trobosan yang nyeleneh, alias keluar dari aturan baku yang selama ini dianut produsen printer.
Saking menggemparkannya, ada tudingan miring yang menilai langkah Epson ini sebagai strategi untuk mematikan industri isi ulang tinta lokal yang sedang  menjamur. Sebagian kalangan juga menganggap langkah Epson ini sebagai terobosan berani, yang sebenarnya bisa dengan mudah dilakukan produsen printer lain.
Ditemui di sela-sela acara Epson Micro Piezo Press Tour 2010, M Husni Nurdin (Deputy Country Manager, PT Epson Indonesia) tidak sependapat jika langkah Epson ini dianggap mematikan industri tinta isi ulang. “Tidak lah, tidak ada niatan ke arah sana. Epson hanya memberikan pilihan bagi pengguna yang ingin meningkatkan produktifitas mereka namun tetap original. Semua pilihan kembali kepada konsumen” tegasnya.
Menurut Husni, saat ini Epson mulai memfokuskan produk-produknya sesuai keinginan pasar lokal. “Jadi suara lokal kami dengar dan kami sampaikan ke kantor pusat di Jepang. Itulah kemudian hadir seri L100 dan L200 yang spesifik dibuat untuk Indonesia,” tambah Husni.
Pernyataan Husni ini diamini Koichi Endo (Chairman, Epson South & Southeast Asia). Menurut pria yang juga salah satu pengembang teknologi Micro Piezo ini, manajemen Epson global saat ini mengedepankan keinginan lokal dalam pengembangan produk ke depannya. “Kalau melulu bicara teknologi sih kita sanggup. Tapi buat apa teknologi tinggi kalau tidak diterima pasar,” kata pria yang mengaku baru kali ini kerja di luar Jepang. Menurutnya sebuah perusahaan itu akan bisa berkembang berdasarkan 3 hal, yaitu dengan mengakusisi (merger) perusahaan lain, punya bagian riset dan pengembangan yang kuat, serta mengerti apa mau konsumen.
“Merger sangat jarang dilakukan perusahaan Jepang, terlebih Epson. Karena semua kita buat sendiri. Riset dan pengembangan juga sudah sangat kuat di Epson. Nah, mengerti apa mau konsumen ini yang baru dimulai Epson, dan bakal jadi strategi ke depan,” jelas Endo.
Jadi, jangan kaget jika besok-besok Epson mengeluarkan beragam kejutan khas Indonesia. Bisa jadi, kamu bakal menemukan pusat isi ulang tinta original Epson di pusat penjualan komputer


KOMPUTER PENTIUM 4 BARU 


P4 Dual Core seri E 2140  
1. Processor intel E2140 @1,6ghz 2 buah.  
2. Harddisk 80gb SATA.  
3. Memory DDR II 512mb lifetime warranty.  
4. DVD rom samsung  
5 Keyboard, mouse optic, speaker aktif  
6. Monitor 15 "   
7. All new, garansi 1 th.  

Harga net Rp 2,7jt.  
CPU only 2,3jt

No comments:

Post a Comment

Followers