Teknik Membuat Transformer

r050
Ada baiknya mari kita pahami dulu alat ini, Transformator atau trafo pada merupakan suatu alat/component listrik dan elektronik dan merupakan jenis mesin listrik kategori statis yang berfungsi memindahkan arus bolak-balik dari satu lilitan (primer) ke lilitan lainnya (sekunder) pada frekuensi yang secara tetap.
Arus daya AC yang bervariasi pada inti besi sehingga energi listrik dari satu kumparan ditransfer ke kumparan yang lain. Trafo Terdiri dari bahan-bahan induksi dan isolasi, diantaranya 1. Tembaga/penampang kawat email sebagai kumparannya 2. Inti besi, atau Inti transformator (kern) yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak baja silikon yang kemudian disusun menjadi satu. 3. Koker sebagai tempat kumparan tembaga/ penampang kawat email sekaligus sebagai isolator terhadap inti besi. Kawat tembaga tersebut pada bagian luarnya telah dilapisi isolator, agar tidak terjadi kontak langsung, (singgungan) setiap lapisan kumparannya.
Cara kerja Trafo: Transformator bekerja atas dasar induksi timbal balik/induksi bersama. Induksi bersama terjadi ketika medanmagnet disekitar satu penghantar memotong melintang penghantar yang lain, yang menginduksikan tegangan di dalamnya. Efek ini dapat ditingkatkan dengan membentuk penghantar – penghantar menjadi lilitan dan kumparan pada inti magnet bersama.
Sisi lilitan X1 X2 adalah sisi tegangan rendah dan sisi lilitan H1 H2 adalah sisi tegangan tinggi. Jika sisi X1 X2 dihubungkan ke sumber tegangan bolak-balik akan dibangkitkan pada inti sebesar Фmm atau sebesar Фmw. Fluks tersebut akan melingkar dan menginduksi lilitan primer dan sekunder serta menghasilkan tegangan induksi (EMF = GGL) pada lilitan primer sebesar E1 = Ep maupun sekunder sebesar E2 = Es yang akan mengikuti persaman berikut :
 E1 = Ep = 4.44 x f x Np x Фmm x 10-8 Volt 
atau
 E1 = Ep = 4.44 x f x Np x Фmw volt E2 = Es = 4.44 x f x Ns x Фmm x 10-8 Volt
atau
 E2 = Es = 4.44 x f x Ns x Фmw volt Dimana :
 E1 = Ep = GGL induksi pada lilitan primer
 f = Frekuensi
 Np = jumlah lilitan primer
 Фmm = Fluks dalam Makswell
 E2 = Es = GGL induksi pada belitan sekunder
 Ns = Jumlah lilitan sekunder
 Фmw = Fluks dalam weber
Perbandingan transformasi tegangan apabila persamaan ggl induksi pada lilitan sekumder E2 dibandingkan dengan ggl induksi pada primer E1 maka akan diperoleh
 E2 = 4.44 x f x Ns x Фmw volt E1 = 4.44 x f x Np x Фmw volt
 Sehingga menjadi E2 = Ns E1 = Np
 Persamaan di atas disebut persamaan transformasi tegangan.
Dengan menggunakan perbandingan transformasi perbandingan transformasi tegangan maka untuk lilitan sekunder di dapat E2 = a. E1

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
-. jika a > 1 disebut transformator penaik tegangan
-. jika a < 1 disebut transformator penurun tegangan
-. jika a = 1 disebut transformator stabilisator
Read More.click here.

No comments:

Post a Comment

Followers